Thursday 8 February 2018

AGAMA ITU PENTING DALAM HIDUP MANUSIA

Keyakinan yang dimiliki oleh setiap orang pada Sang Pencipta alam semesta ini diistilahkan dengan agama. Agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalani kehidupan di dunia yang bersifat sementara ini. Salah satu pedoman hidup bagi manusia untuk menjalankan dan mengatur hidupnya agar selalu berada di jalan kebenaran. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa agama sangat penting bagi kehidupan:

  1. Merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan berpasrah diri serta hanya takut kepada Tuhan yang Maha Esa
  2. Merupakan sumber moral dan petunjuk kebenaran bagi manusia agar selalu bertindak dalam kebenaran dan menghindarkan tindak kejahatan agar hidup senantiasa damai dan tentram, baik secara lahir maupun batin dan dunia maupun akhirat.
  3. Merupakan bimbingan rohani dan menenangkan serta mendamaikan jiwa manusia, baik saat suka maupun duka
  4. Merupakan pembeda antara hak dan yang batil
  5. Jalan hidup menuju kebahagiaan dunia dan akhirat
  6. Menjadikan hidup itu terarah

Monday 23 January 2017

Langkah-langkah mengajak teman shalat berjemaah

Bismillah,

Menjadikan orang sadar akan pentingnya berjamaah di masjid, itulah salah satu tantangan terbesar umat islam. Tantangan ini sebenarnya tantangan semua orang yang mengaku muslim. Progam UMM atau Usaha Memakmurkan mesjid ini merupakan usaha terpadu, usaha terus menerus dan usaha semua orang.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan berbicara, ‘Wahai orang Islam, hai hamba Allah! Di belakangku ada orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, sebab ia itu sungguh pohonnya Yahudi.” (HR. Ahmad).

Bagaimana pandangan rabi Yahudi tentang sabda Nabi SAW tersebut? Dia jawab, “Ya aku percaya apa yang dikatakan Muhammad, tapi jangan takut, hal itu masih lama.” Lalu ditanya lagi, “Kapankah waktu itu akan datang?” Sang rabi tersebut menjawab, “Hal itu baru akan terjadi ketika jumlah umat Islam yang datang ke masjid pada waktu sholat subuh, akan sama jumlahnya dengan yang dating pada saat sholat Jumat.

Ada dua hal setidaknya sebagai pelajaran yang bisa diambil dalam wawancara tersebut:
1. Orang Yahudi saja mempercayai dan sangat yakin akan kebenaran dan bukti dari sabda Nabi Muhammad SAW, bagaimana dengan kita?
2. Memberitahukan kepada kita semua, bahwa sumber dan barometer kekuatan umat Islam itu bisa dilihat saat pelaksanaaan sholat subuh berjamaaah di masjid. Bukan tergantung dari banyaknya jenderal dan sarjana.

Ini dia caranya:

Kunci utamanya 3M
Cara pertama adalah 3M. Mulai dari diri sendiri. Mulai dari yang terdekat . Mulai saat ini juga! Orang lain tidak akan mau mendengar ajakan kita kalau kita sendiri tidak berjamaah. Kita bisa mengajak orang-orang terdekat, seperti suami, istri, adik, kakak, orangtua, anak, saudara. Setelah itu baru mulai meningkat menjadi tetangga, lingkungan satu kompleks, dan RT, dst. Mulai saat ini juga! Jangan tunggu-tunggu lagi karena tidak ada yang tahu kapan umur kita berakhir.

Spanduk
Penggunaan spanduk yang besar dan mencolok untuk dipasang di daerah tempat tinggal kita juga merupakan cara yang efektif untuk menyerukan orang-orang sholat berjamaah di masjid. Jangan lupa dibuat kalimat-kalimat yang menarik seperti mencantumkan kegiatan menarik setelah sholat.

Wake-Calling
Istilah yang kami buat sendiri ini sangat efektif untuk waktu sholat subuh. Wake-Calling adalah membangunkan teman untuk sholat subuh berjamaah di masjid. Harus sampai bangun. Jangan Cuma miscall atau sms. Setelah itu teman yang dibangunkan itu membangunkan temannya yang lain lagi. Begitu seterusnya. Wake-Calling harus dimulai setidaknya setengah jam sebelum adzan agar orang yang bangun jumlahnya bisa banyak, dan juga untuk mempersiapkan diri ke masjid.

Informasi saat Khutbah/Pengajian
Waktu sholat jumat adalah waktu yang sangat tepat untuk memberi tahu karena banyaknya jamaah laki-laki yang berkumpul saat itu. Ini bisa menjadi kesempatan untuk memberi tahu dan menekankan tentang pentingnya sholat berjamaah, apalagi berjamaah di waktu subuh dan isya.

Janjian
Saling menguji tingkat keimanan dan kekuatan sesama teman dengan cara berjanjian untuk sholat berjamaah di masjid bisa menjadi cara yang asyik dan menyenangkan. Siapa yang tidak bisa datang berjamaah di masjid tanpa ada halangan yang sangat kuat dianggap ingkar janji. Tentunya hal ini harus semakin memperkuat persaudaraan dan kasih sayang sesama teman itu. Jika ternyata ada satu yang ingkar tidak seharusnya menjadi putus silaturahmi, namun temannya itu wajib mengingatkan pentingnya sholat berjamaah di masjid.

Mengajak & Memberi Contoh
Ketika di sekolah/kampus/kantor sedang duduk-duduk dan waktu sholat telah tiba, kita bisa langsung mengajak teman-teman kita dan siap-siap pergi ke masjid untuk berjamaah. Jika tidak ada masjid musholla pun jadi. Jika teman-teman yang diajak masih tidak mau maka cukuplah Allah yang Maha Mengetahui.

Undang Teman ke Page Penggerak & Simpatisan “Sholat Berjamaah di Masjid, Yuk!”
Dengan cara ini secara tidak langsung Sahabat Penggerak telah menyerukan teman-teman di akun Facebook Anda untuk sholat berjamaah di masjid. Karena memang misi Page ini adalah menyerukan orang untuk sholat berjamaah di masjid, menjalin ukhuwah Islamiyah, dan berbagi konten Islami. Mudah-mudahan teman yang diundang bisa tergerak hatinya. Amin. Klik ☛Tips Mengundang Semua Teman Muslim ke Halaman Ini untuk mempelajari bagaimana mengundang semua teman Anda dalam hitungan detik.

Pentingnya agama bagi manusia

Sering kita dengar bahwa agama dianggap tidak penting oleh sebagian besar manusia. Pada hal agama sangat penting dan esensial sekali bagi manusia.
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah :
  • Karena agama merupakan sumber moral
  • Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
  • Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
  • Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang mensyukurinya.
Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu
  • Godaan dan rayuan yang berysaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah ataukebaikan.
  • Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang menurut istilah Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada kejahatan
Disinilah letak fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.
Fungsi Agama Kepada Manusia
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya.

Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang dihuraikan di bawah:
– Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatankan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui inderia manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap manusia harus menaati Allah SWT
-Menjawab pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sesetangah soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, matlamat  menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini.
– Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.

– Memainkan fungsi kawanan sosial.
Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial

Fungsi Sosial Agama
Secara sosiologis, pengaruh agama bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang bersifat positif atau pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan pengaruh yang bersifat negatif atau pengaruh yang bersifat destruktif dan memecah-belah (desintegrative factor).
Pembahasan tentang fungsi agama disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai faktor integratif dan sekaligus disintegratif bagi masyarakat.
Fungsi Integratif Agama
Peranan sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.
Fungsi Disintegratif Agama.
Meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama agama juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain
Tujuan Agama
Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan adab yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat.semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan penyampaian si pemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada agama-nya. memburukan serta membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama
Beberapa tujuan agama yaitu :
  • Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tahuit).
  • Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan  baik, sehingga dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
  • Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
  • Menyempurnakan akhlak manusia.
Menurut para peletak dasar ilmu sosial seperti Max Weber, Erich Fromm, dan Peter L Berger, agama merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bagi umumnya agamawan, agama merupakan aspek yang paling besar pengaruhnya –bahkan sampai pada aspek yang terdalam (seperti kalbu, ruang batin)– dalam kehidupan kemanusiaan.
Masalahnya, di balik keyakinan para agamawan ini, mengintai kepentingan para politisi. Mereka yang mabuk kekuasaan akan melihat dengan jeli dan tidak akan menyia-nyiakan sisi potensial dari agama ini. Maka, tak ayal agama kemudian dijadikan sebagai komoditas yang sangat potensial untuk merebut kekuasaan.
Yang lebih sial lagi, di antara elite agama (terutama Islam dan Kristen yang ekspansionis), banyak di antaranya yang berambisi ingin mendakwahkan atau menebarkan misi (baca, mengekspansi) seluas-luasnya keyakinan agama yang dipeluknya. Dan, para elite agama ini pun tentunya sangat jeli dan tidak akan menyia-nyiakan peran signifikan dari negara sebagaimana yang dikatakan Hobbes di atas. Maka, kloplah, politisasi agama menjadi proyek kerja sama antara politisi yang mabuk kekuasaan dengan para elite agama yang juga mabuk ekspansi keyakinan.
Namun, perlu dicatat, dalam proyek “kerja sama” ini tentunya para politisi jauh lebih lihai dibandingkan elite agama. Dengan retorikanya yang memabukkan, mereka tampil (seolah-olah) menjadi elite yang sangat relijius yang mengupayakan penyebaran dakwah (misi agama) melalui jalur politik. Padahal sangat jelas, yang terjadi sebenarnya adalah politisasi agama.
Di tangan penguasa atau politisi yang ambisius, agama yang lahir untuk membimbing ke jalan yang benar disalahfungsikan menjadi alat legitimasi kekuasaan; agama yang mestinya bisa mempersatukan umat malah dijadikan alat untuk mengkotak-kotakkan umat, atau bahkan dijadikan dalil untuk memvonis pihak-pihak yang tidak sejalan sebagai kafir, sesat, dan tuduhan jahat lainnya.
Menurut saya, disfungsi atau penyalahgunaan fungsi agama inilah yang seyogianya diperhatikan oleh segenap ulama, baik yang ada di organisasi-organisasi Islam semacam MUI. Ulama harus mempu mengembalikan fungsi agama karena Agama bukan benda yang harus dimiliki, melainkan nilai yang melekat dalam hati.
Mengapa kita sering takut kehilangan agama, karena agama kita miliki, bukan kita internalisasi dalam hati. Agama tidak berfungsi karena lepas dari ruang batinnya yang hakiki, yakni hati (kalbu). Itulah sebab, mengapa Rasulullah SAW pernah menegaskan bahwa segala tingkah laku manusia merupakan pantulan hatinya. Bila hati sudah rusak, rusak pula kehidupan manusia. Hati yang rusak adalah yang lepas dari agama. Dengan kata lain, hanya agama yang diletakkan di relung hati yang bisa diobjektifikasi, memancarkan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.
Sayangnya, kita lebih suka meletakkan agama di arena yang lain: di panggung atau di kibaran bendera, bukan di relung hati.

Fungsi pertama agama, ialah mendefinisikan siapakah saya dan siapakah Tuhan, serta bagaimanakah saya berhubung dengan Tuhan itu. Bagi Muslim, dimensi ini dinamakan sebagai hablun minaLlah dan ia merupakah ruang lingkup manusia meneliti dan mengkaji kesahihan kepercayaannya dalam menghuraikan persoalan diri dan Tuhan yang saya sebutkan tadi. Perbincangan tentang fungsi pertama ini berkisar tentang Ketuhanan, Kenabian, Kesahihan Risalah dan sebagainya.

Kategori pertama ini, adalah daerah yang tidak terlibat di dalam dialog antara agama. Pluralisma agama yang disebut beberapa kali oleh satu dua penceramah, TIDAK bermaksud menyamaratakan semua agama dalam konteks ini. Mana mungkin penyama rataan dibuat sedangkan sesiapa sahaja tahu bahawa asas agama malah sejarahnya begitu berbeza. Tidak mungkin semua agama itu sama!
Manakala fungsi kedua bagi agama ialah mendefinisikan siapakah saya dalam konteks interpersonal iaitu bagaimanakah saya berhubung dengan manusia. Bagi pembaca Muslim, kategori ini saya rujukkan ia sebagai hablun minannaas.

Ketika Allah SWT menurunkan ayat al-Quran yang memerintahkan manusia agar saling kenal mengenal (Al-Hujurat 49: 13), perbezaan yang berlaku di antara manusia bukan sahaja meliputi perbezaan kaum, malah agama dan kepercayaan. Fenomena berbilang agama adalah seiring dengan perkembangan manusia yang berbilang bangsa itu semenjak sekian lama.
Maka manusia dituntut agar belajar untuk menjadikan perbedaan itu sebagai medan kenal mengenal, dan bukannya gelanggang krisis dan perbantahan.

Untuk seorang manusia berkenalan dan seterusnya bekerjasama di antara satu sama lain, mereka memerlukan beberapa perkara yang boleh dikongsi bersama untuk menghasilkan pemahaman bersama. Maka di sinilah, dialog antara agama (Interfaith Dialogue) mengambil tempat. Dialog antara agama bertujuan untuk menerokai beberapa persamaan yang ada di antara agama. Dan persamaan itu banyak ditemui di peringkat etika dan nilai.

Dari berbagai sumber

Cara wudhuk yang benar

Jika anda hendak mengerjakan shalat anda diwajibkan untuk berwudhu terlebuh dahulu karena dengan berwudhu anda akan membersihkan kotoran yang ada di tubuh anda, dan tentunya membersihkan dari najis yang ada di tubuh kita sehingga waktu kita mengerjakan shalat kondisi kita dalam keadaan suci, dan langsung saja mari kita simak cara berwudhu yang benar dibawah ini
Cara Mengerjakan Wudhu ialah :
cara berwudhu

  • 1. Membaca ” BISMILLAAHIR-RAH-MAANIR-RAHIIM”, sambil mencuci kedua belah tangan sampai gelang tangan hingga bersih
cara berwudhu

  • 2. Selesai membersihkan tangan terus berkumur 3x (tiga kali), sambil membersihkan gigi hingga bersih agar tidak ada bekas makanan yang ada di gigi
cara berwudhu

  • 3. selesai berkumur anda harus mencuci lubang hidung 3x (tiga kali)
cara berwudhu

  • 4. jika anda telah selesai hidung sebanyak tiga kali,  lalu anda diwajibkan untuk mencuci muka sebanyak 3x , mulai dari tempat tumbuhnya rambut atau dahi, sampai dengan dagu, dan juga telinga kanan dan telinga kiri , sambil membaca niat wudhu seperti dibawah ini
doa wudhu

Nawaitul wudhuu’a li raf’il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta’aalaa
” Aku niat berwudhu untuk mengilangkan hadast kecil, fardhu karena Allah”
wudhu5









  • 5. jika sudah selesai membasuh muka ( mencuci muka ) lalu anda harus mencuci/membasuh kedua tangan anda hingga siku-siku anda sampai tiga kali
wudhu6








  • 6. setelah selesai mencuci kedua belah tangan , anda harus menyapu sebagian rambut kepala sebanyak tiga kali lagi
cara berwudhu








  • 7. dan jika anda sudah selesai menyapu sebagian rambut kepala anda harus menyapu kedua belah telinga sebanyak tiga kali
cara berwudhu







  • 7. dan yang terakhir anda harus mencuci kedua belah kaki hingga tiga kali, dari lutut sampai mata kaki
keterangan :
dalam melaksanakan wudhu anda harus melaksanakannya dengan berturut-turutan , artinya yang dahulu didahulukan dan yang akhir harus diakhirkan.

Dari berbagai sumber